Hari minggu kami dimulai saat
selesai sholat subuh, saya membangunkan Zea dan Abaknya. Malam sebelumnya kami
berjanji akan jogging pagi-pagi ke Pantai Carocok. Sebuah momen yang
ditunggu-tunggu Zea setelah beberapa hari tidak bisa bermain keluar karena
hujan terus mengguyur kota kecil ini setiap siang hingga sore. Kita akan pergi
bermain sambil jogging besok pagi, tapi syaratnya jangan marah kalau
dibangunin, begitu janji kami sebelum tidur.
Dan disinilah kami pagi-pagi
memvideokan sunrise dengan fastmotion dan menemani Zea berendam dan bermain
peran menjadi bajak laut dengan harta karunnya.
“Boleh berendam nggak bun?”, tanya
Zea setelah duduk tanpa perasaan bersalah pada pakaiannya yang basah. Sambil tersenyum
simpul, tentu saja saya bilang, “iyaaaa, boleh sayaaang”.
Bagi para orang tua, anak-anak
mereka adalah harta yang sangat berharga dan mereka selalu berusaha memberikan
yang terbaik untuk buah hatinya. Dan kamipun tak ubahnya demikian. Kami tau
pasti, tak ada satupun cara yang sempurna untuk menjadi orang tua yang baik. Setiap
situasi itu unik, dan setiap orang tua melewati tantangan yang berbeda,
mempunyai kemampuan dan keahlian yang berbeda, dan tentunya memiliki anak yang
berbeda pula. Karena itu keputusan akan berbeda dan unik juga untuk setiap
orang tua dalam membesarkan putra-putrinya. Dan kami memilih cara seperti ini
melewati masa kecil putri kecil kami. Membiarkannya bereksplorasi. Memeluk dan
menciuminya sesering mungkin, juga mengatakan bahwa kami sangat menyayanginya
sepanjang waktu.
Kami tau pasti, bahwa masa-masa
seperti ini tak akan berlangsung lama. Sampai usia berapa mereka mau
dicium-cium dan dipeluk-peluk begitu? Hanya sampai usia berapa mereka
bergelenjotan disekitar kita? Udah gedean dikit, ntar mereka malah malu sama
teman-temannya kita cium dan peluk-peluk. Gedean dikit, malah waktunya bersama
kita juga akan terbatas karena dia udah mulai punya dunianya sendiri. Hanya sampai
berapa lama, kita menjadi pusaran dunia mereka? Nggak lama.
Karena itu bahagia dan beruntung sekali
rasanya bisa menghabis hari-hari kami bersama Zea. Seperti hari Minggu ini.
Sepagi tadi, kami bermain di Pantai
Carocok. Air laut sedang surut, sehingga karang-karang yang biasanya digenangi
air terlihat muncul dipermukaan. Zea mengumpulkan baru-batu karang dan
membuatnya menjadi harta karun bajak laut miliknya. Puas bermain di pantai,
kami mendatangi kedai sate Kambang. Setengah porsi dengan daging kecil tanpa
bawang untuk Zea, beberapa bakwan dan keripik ubi plus daging tanpa ketupat
untuk Abaknya, dan satu porsi penuh dengan daging besar untuk bundanya,,hahaha,
maklum bundanya butuk tenaga ekstra untuk menemani Zea bermain sampai dia
terlelap siang nanti. :D
Sudah kenyang, dan saya pikir
kami akan langsung pulang. Ternyata Uda membawa kami ke Pincuran Boga. Sebuah taman
kecil dengan lapangan olahraga yang baru selesai dibangun. Awalnya, lapangan
basket berada di samping taman Spora di depan masjid Akbar Baiturrahman, tempat
Zea biasa bermain. Karena taman dipugar lebih luas, lapangan olahragapun di
pindahkan ke Pincuran boga. Lapangan tenis, bulu tangkis dan basket terlihat
segar dan berwarna-warni. Sekeliling pagar kawatnya dicat warna hijau dan Zea
memanfaatnya untuk latihan rock climbing :D.
Uda meminjam bola basket dan
memainkannya bersama Zea. Dan saya duduk dibawah pagar untuk memotret dan mem-boomerang-in
mereka. Sebuah kesepakatan sepertinya sudah mereka buat. Membeli bola basket
kecil berwarna pink dan baju basket kecil dengan warna yang sama dengan bola.
Saya menggantikan Uda bermain
dengan Zea. Kami bermain engklek-engklekan. Kaki kanan Zea menginjak kaki kanan
saya dan kaki kirinya diatas kaki kiri saya. Kanan, kiri, kanan, kiri, kami
melangkah bersamaan sambil tertawa. Capek bermain engklek, kami lomba lari, dan
tentu saja Zea pemenangnya. Saya membiarkannya menikmati waktunya di lapangan
ini dengan menjadi pemenang.
Hampir siang, kami sepakat
pulang. Di tempat makan sate tadi, Zea hanya makan sedikit, dan saya akan
menyuapinya makan dengan nasi putih hangat dan telur dadar kesukaannya sesampai di rumah.
Beberapa saat setelah makan dan
minum susu, Zea ditemani saya pulas di tempat tidur. Perihal hari minggu pagi,
kami melewatinya dengan riang hati.