KENALAN YUK SAMA RANGKAIAN PEMBERSIH WAJAH ORIFLAME

Hy…Hy…Hy…Oriflamers..!!

Karena dipostingan sebelumnya aku udah sharing tentang sponge pembersih wajah alias si love nature Konjac Sponge. Maka kali ini, aku mau ngenalin temen-temen niiiih, pembersih wajah yang bisa temen-temen gunakan bersamaan dengan konjac sponge. Aku berharap penjelasan berikut akan bermanfaat buat temen-temen untuk memilih pembersih wajah sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit masing-masing ya…

Mau doooong punya kulit wajah yang sehat terawaaat…Nah mulainya dari sini, dari pembersih yang akan membersihkan dan mengangkat sel-sel kulit mati di wajah kita.

Yuk ikuti “tour” rangkaian pembersih wajah di Oriflame. Ada apa aja yaaaa…. :D


1.   Glow Essential Face Wash with Vitamins E & B3 (Untuk Semua Jenis Kulit)

Serian Glow Essential sebenarnya memiliki beberapa produk perawatan kulit, salah satunya Face Wash. Pembersih wajah dengan triple-action yang dirancang untuk membantu membersihkan kulit dari make-up, kotoran, dan kulit mati, menjadikannya terasa bersih, segar, dan terlindungi. 

Sebelum membahas produknya, aku mau bahas bahan yang digunakan sama si Glow Essentials ini dulu. Glow Essentials mengandung Vitamin E & B3 yang esensial untuk kulit tampak Glowing.  Vitamin E dikenal karena fungsi antioksidannya yang membantu melindungi kulit dari efek buruk polutan dan merawat kelembaban, agar kulit tetap terlindungi, terasa terhidrasi, halus dan lembut. Sedangkan Vitamin B3, membantu warna kulit tampak lebih merata sekaligus membuat kulit kita tampak segar berseri.

Truuuss, apa sih kelebihan dari produk Glow Essentials ini?

1.    Terdapat kandungan Vitamin E, Vitamin B3 dan gliserin

2.   Teruji secara dermatologis

3.   Teksturnya berbusa dengan keharuman bunga yang lembut

4.   Cocok untuk semua jenis kulit.

5.    Formula bebas sabun dan bebas alkohol

6.   Kemasannya elegan. bisa dibawa kemana-mana, dan higienis.

7.    Harganya juga sangat terjangkau (apalagi kalau lagi promo :D).

 

Lalu apa sih yang aku suka dari Glow Essentials  Face Wash ini?

Disamping semua manfaat dari kandungannya, aku suka banget Gel Wash ini karena isinya banyak, 125 ml. Aku kadang pake ampe 4x sehari. Pagi, siang, sore dan sebelum tidur malam. Setelah dipakai, rasanya segeeer banget, minyak dan kotoran di wajah berasa langsung bablas seketika..hehehe. Satu lagi, setelah dipakai itu, rasanya masih ada licin-licinnya di wajah, beda banget sama pembersih biasa yang langsung kesat setelah dipakai dan setelah dikeringkan wajah berasa ditarik dan kering. Aku suka karna setelah dipakai, wajah tetap segar dan lembab.

 

2.  Pure Skin Purifying Face Wash (Untuk Kulit Berminyak/Berjerawat)

 

     Siapa disini yang juga sebel sama jerawaaat?? Duuuh, yang satu itu bener-bener bikin gemes ya temen-temen. Menurut Wikipedia, Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah suatu penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya.

Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat,"Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya”. Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Duh duh duuuh..kalian gemes dan sembelnya ampe mencet-mencer jerawatnya nggak sih? :D

Tapiiii..sekarang kalian nggak perlu kawatir lagi kok. Ada aku, eh..ada Pure Skin Purifying face wash, hehehe. Pure Skin adalah produk yang memiliki Detect Technology yang dikombinasikan dengan Salicylic Acid - yaitu bahan yang memang diperuntukkan untuk jenis kulit normal dan berminyak. Salicylic acid ini sangat baik untuk mengatasi jerawat dan iritasi kulit. Cara kerjanya adalah melalui penetrasi sebum (kandungan minyak pelembab kulit) yang menyumbat pori-pori dan menimbulkan komedo. Menggunakan salicylic acid secara teratur bisa mengurangi pertumbuhan komedo dan jerawat- untuk mendeteksi dan menargetkan bakteri, sekaligus menjaga produksi sebum untuk tampilan kulit tampak jernih, bebas kilap dan minim masalah.

Selain itu, Pure Skin Purifying Face Wash juga mengandung Pomegranate, yaitu jenis buah yang memiliki kandungan vitamin dan antioksidan yang sangat tinggi. Pomegranate atau biasa disebut buah Delima ini memang memiliki manfaat yang cukup banyak untuk kecantikan kulit. Diantaranya adalah membantu regenerasi kulit baik di lapisan kulit terluar maupun lapisan kulit terdalam. Mampu mencegah penuaan dini akibat terpapar sinar matahari, seperti kerutan di wajah. Mampu mengurangi hiperpigmentasi atau noda-noda hitam, dan karena buah ini memproduksi kolagen, maka juga akan membuat kulit kita menjadi halus, lembut dan tampak lebih muda.. Kompliiiit :D

Pure Skin Purifying Face Wash dikemas dalam kemasan plastik seperti facial wash pada umumnya, di bagian atasnya ada tutupnya berwarna putih dan bentuknya seperti flip top gitu. Kemasan plastiknya berwarna putih campur kebiruan dan ada pula bagian yang tembus pandang sehingga terlihat jelas cairan di dalamnya.

 

3.  Love Nature Refreshing Cleansing Cream with Organic Aloe Vera & Coconut Water (Untuk Kulit Normal/Kombinasi : Menyegarkan dan menghidrasi)

Oriflame adalah perusahaan Swedia yang menawarkan berbagai macam produk perawatan berkualitas tinggi yang menggabungkan kebijaksanaan alam dengan ilmu pengetahuan terbaik di 63 negara di dunia. Sejak berdiri tahun 1967 silam, Oriflame dibangun atas kecintaan kepada alam. Tak hanya memberikan manfaat untuk kulit saja, tetapi Orifame juga mempertimbangkan dampak lingkungan. Karna itu pula, seri ini diberi nama LOVE NATURE. Love Nature sendiri  terdiri dari bahan-bahan alami terbaik yang berasal dari alam dan tentu saja ramah lingkungan. Formulanya biodegradable atau sangat mudah terurai dan tidak merusak lingkungan.

Seri Love Nature yang pertama ini cocok untuk kulit normal/kombinasi. Formulanya telah diuji secara dermatologis serta bersertifikat biodegradable, bebas silikon dan bebas paraben. Cleansing Cream ini dikemas dalam ukuran 125 ml.

Sesuai namanya, Cleansing Cream ini mengandung Aloe Vera berkualitas dan Coconut Water yang menyegarkan. Aloe Vera menyukai kelembapan seperti halnya kulit kita. Faktanya, daun hijaunya 99,5% mengandung air, hal inilah yang membuatnya dapat tahan terhadap iklim yang panas dan ekstrim. Tanaman ini telah digunakan untuk keperluan medis selama ribuan tahun dan selain hidrasi, tanaman ini juga dikenal akan antioksidan serta kandungan bahannya yang menenangkan.

Fakta lainya, Ekstrak Aloe Vera organik dari Love Nature telah melalui proses pengeringan beku untuk kemudian dihaluskan menjadi bubuk. Proses ini membantu menyimpan kandungan pelembap tanaman ini dengan lebih baik serta membantu planet bumi karena mengurangi volume bahan yang diangkut. Oh iya, satu lagi, Aloe Vera yang terdapat dalam Love Nature ini berasal dari salah satu sumber produksi yang ternama dan berkembang di dunia, yaitu di daerah Tamaulipas utara di Meksiko. Melalui cara bertani yang berkelanjutan dan kondisi yang optimal berkat tanah gurun yang kaya dan hangat, Aloe Vera tumbuh dengan baik sehingga menjadi sumber yang ideal untuk ekstrak Aloe Vera bagi produk Love Nature ini.

Kebayang kaaaan..gimana segernya air kelapa ditambah lidah buaya organic berkualitas terbaik ditaruh di wajah, duuuh..segeeeer dan tentu saja menghidrasi kulit kita. Temen-temen bisa googling sendiri deh, manfaat air kelapa dan lidah buaya buat kulit. Daaan dua bahan alami yang luar biasa itu bisa kalian dapat dalam satu kemasan praktis.

Cleansing Cream ini, teksturnya krim putih. Berbeda dengan pembersih biasa, krim ini digunakan dengan cara meletakkannya di kapas, dan mengusapkan ke wajah secara menyeluruh, dan kemudian dibilas. Optimal banget buat membersihkan kotoran serta mengangkat make-up yang membandel.

 

4.  Love Nature Purifying Gel Wash with Organic Tea Tree & Lime (Untuk Kulit Berminyak : Membersihkan Dan Membuat Wajah Tampak Matte)

Gel Wash ini menyuguhkan kebaikan dari bahan super : minyak esensial Tea Tree Organik dan Lime, Gel Wash ini beraroma bunga jeruk yang mampu menghasilkan busa ringan dan bekerja untuk membersihkan kulit secara instan sekaligus menghilangkan make up, kotoran, dan minyak. Pembersih ini, teksturnya Gel. Juga telah teruji dermatologis dan non-komedogenik.

Minyak esensial Tea tree dalam pembersih ini diproduksi di Afrika. Tanaman ini dibudidayakan secara organik dan dipangkas daunnya, kemudian diuapkan sehingga terciptalah minyak tea tree yang digunakan untuk produk Love Nature. Lime yang digunakan adalah Mexican Lime Organic. Disamping tentu saja menyegarkan, lime juga bermanfaat untuk membuat kulit tampak matte. Kemasannya berisi 125 ml dengan tekstur Gel yang bening. Jika kulit kalian cenderung berminyak, saya menyarankan untuk menggunakan Gel wash ini.

 

5.  Optimals Hydra Matte Cleansing Gel Oily Skin


Nah, Jika memiliki jenis kulit wajah yang berminyak bahkan sangat berminyak diperlukan perawatan wajah yang ekstra. Jumlah produksi minyak pada jenis kulit berminyak sangat berlebihan yang menyebabkan mudahnya timbul jerawat, noda, dan pori-pori besar serta kulit berminyak bikin wajah kusam adalah beberapa diantara masalah kulit yang cenderung mudah dialami oleh jenis kulit berminyak.

Tapiii,,teman-teman nggak perlu khawatir lagi sekarang dengan kulit berminyak bahkan sangat berminyak sekalipun, yang menyebabkan kulit kusam, kulit kasar, kulit dehidrasi kulit jerawat dan komedo. Oriflame Memperkenalkan produk perawatan wajah OPTIMALS HYDRA MATTE SET yang merawat kulit wajah berminyak dengan membantu menjaga kadar minyak pada kulit.

Pada rangkaian skin care set OPTIMALS HYDRA MATTE ini, ada Optimals Hydra Matte Cleansing Gel yang bisa dijadikan sabun pembersih wajah untuk temen-temen yang memiliki kulit berminyak. Tau nggak, kalau sebenarnya kulit berminyak juga butuh pelembab loh untuk menyeimbangkan kadar minyak. Dan nggak Cuma membersihkan dan menghilangkan minyak di wajah saja, Optimals Hydra Matte Cleansing Gel Oily Skin juga melembabkan.

Cara menggunakannya, ciprati wajah dengan air hangat untuk membuka pori-pori. Pijat perlahan Hydra Matte Cleansing Gel ke kulit wajah dengan menghindari area mata. Bilas wajah menggunakan air hangat dan keringkan. Untuk hasil optimal, gunakan juga Hydra Matte Facial Toner, Seeing is Believing Eye Cream, Moisture Boosting Serum dan Hydra Matte Day & Night Cream.

 

6.  Optimals Hydra Radiance Gel Wash Normal/Combination Skin


Di awal tahun 2018 tepatnya bulan Maret 2018 Oriflame meluncurkan New SkinCare Set yaitu Optimals Hydra Radiance. Dari namanya saja sudah terbaca pastinya membantu kulit lebih terhidrasi. Khusus buat kulit normal atau kombinasi, supaya lebih terhidrasi dan tampak cerah.

Keunggulan skin care Oriflame ini tak lepas dari kandungan bahan yang digunakan yang diformulasikan dari paduan bahan alami khas Swedia yang disempurnakan oleh kandungan zat aktif yang dapat membantu menghidrasi kulit.

Dan bagian terbaiknya, karena berbahan dasar air, teksturnya pun sangat ringan, cepat meresap, tidak meninggalkan bekas minyak di permukaan kulit serta yang tidak kalah penting adalah tidak akan terasa pliket (lengket) atau menyumbat pori.


Temen-temen udah tau belom, Tanda Kulit terhidrasi dan Dehidrasi? 

Ini tanda kulit yang Terhidrasi:

1. Warna kulit tampak merata dan cerah

2. Kulit terasa kenyal dan kencang

3. Pori tampak tersamar

4. Kulit tampak berkilau alami dan berseri-seri

5. Kelembapan cukup dan minyak seimbang

6. Tidak tampak jerawat & flek hitam.

 

Sedangkan kulit yang Dehidrasi:

1.    Kulit tampak kusam & sangat tidak cerah. Ini termasuk masalah kulit yang utama bagi kita.

2. Kulit terasa sangat tidak elastis

3. Kulit terasa kering dan mudah iritasi

4. Kerutan tampak jelas di bagian tertentu di wajah

5. Mudah terjadi jerawat karena sumbatan kotoran dan minyak di wajah

6. Terasa kaku & kasar

 

Lalu, Apa sih formula terbaru yang terdapat pada Optimals Hydra radiance ini ?

Ini niiiih, kandungannya ; Red algae (ganggang merah) & Brown algae (ganggang coklat), Blueberry, Cloudberry, Almond Oil, Aqua Minerals.

Red algae/ ganggang merah dan Brown algae/ganggang coklat adalah kandungan terbesar dalam Optimals Hydra Radiance. Tugas mereka adalah menekan kadar air di kulit kita, mempertahankan kadar air sampai titik kulit kita yang membutuhkan air, sehingga mampu melembabkan kulit.

Sedangkan Blueberry dan Cloudberry berfungsi Sebagai Vitamin C untuk melawan unsur Radikal Bebas yang membantu supaya tidak terjadi penuaan dini pada kulit.


7.   Optimals even Out Foaming Cleanser


Naaah, kalau Optimals Even Out ini, bisa bikin kulit temen-temen cerah merata bebas flek hitam. Dikalangan Oriflamers, Skin Care Set yang satu ini, hits banget loooh. Siapa sih yang nggak mau punya kulit wajah mulus tanpa flek atau noda hitam. Optimals Even Out ini mengandung Lumilight Complex. Mengandung ekstrak Pea seed, yang dikombinasikan dengan sucrose dilaurate (pelembab pengikat air), membantu menjaga kulit dari pigmentasi yang tidak diinginkan, dan membantu merawat warna kulit agar tetap tampak merata. Juga mengandung Pollution-out active merupakan polysaccharide matrix (pelapis kulit alami), melapisi kulit seperti kulit kedua, menjaga kulit dari akumulasi partikel karbon. Juga mengandung Meadowsweet yaitu Vitamin C yang membantu menyamarkan bintik gelap. Cocok untuk semua jenis kulit, produk ini Tidak mengandung paraben, Paduan bahan-bahan alami Swedia dan Mengatasi flek hitam akibat jerawat, sinar matahari dan polusi. Waaaaw,,,keren yaaaah,, :D

Cara pakainya sama seperti sabun muka biasa kok. Lalu dilanjut menggunakan Toner. Berdasar uji konsumen , 9 dari 10 perempuan setuju kulit tampak mulus. 66 perempuan Asia setuju kulit tampak mulus dalam 1 minggu pemakaian Optimals Even Out Cleansing Foam. Kemasan sama dengan semua serian Optimals yaitu Tube berisi 150 ml.

 

8.  NovAge Supreme Cleansing Gel


Naaaah..kalau ini, seri premiumnya niih..NovAge. Ngomongin skin routine, step pertama adalah cleansing alias pembersih. Biasanya kita pake produk cleanser atau gel wash, dilanjut mengaplikasikan toner. Kenyataannya, kita sering lupa atau malas, lalu skip pemakaian toner. Padahal fungsi toner ini berperan sangat penting untuk menutup pori-pori, untuk menenangkan kulit dan mempersiapkan kulit menyerap serum. Apabila tidak menggunakan toner, kulit akan menjadi kering dan sulit menerima manfaat dari serum dan pelembab, karena kulit belum siap menyerap itu tadi.

Nah, ternyata NovAge mengerti kemalasan kita, hehehe.. dan muncullah pembersih + toner dalam satu kemasan. Dan memberi solusi pada kita yang sering melewatkan toner. Jadi kita tetap bisa mempersiapkan kulit kita dan tetap menerima manfaat funsi toner. Kenaliiiin..NovAge Supreme Cleansing Geeel. :D

Pembersih ini praktis banget, yakni membersihkan sekaligus menutup pori dalam satu kemasan, dalam satu waktu. Jadi tak ada lagi alasan malas pake toner. Pembersih ini bukan cuma membersihkan saja, tapi juga merawat lapisan pelindung kulit dan melembabkan. Supreme Cleansing Gel lebih baik dari pembersih dan toner dari seri sebelumnya karena cukup dalam satu kemasan dan satu langkah saja kita sudah mendapatkan dua manfaat sekaligus, dan telah teruji secara klinis.

Yang artinya, Oriflame telah melakukan test pada sejumlah relawan dan menukur manfaat produk secara objektif setelah mereka menggunakannya. Cara pemakaiannya pun mudah, cukup basahi wajah pakai Supreme Cleansing Gel ini lalu pijat dengan gerakan lembut lalu dibilas bersih.

Simpel kan?

Nggak perlu lagi pake toner tapi tetaap mendapatkan manfaat toner untuk mempersiapkan kulit kita untuk menerima bahan aktif serum dan pelembab selanjutnya.

 

Itu dia ya temen-temeeeen, semua jenis pembersih wajah di Oriflame. Kalian bisa pakai sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan masing-masing yaaaa…silahkan klik Link ini kalau ada yang mau ditanyain yaaaa…


PULAU CINGKUAK: KISAH DERMAGA REMPAH DI PANTAI BARAT SUMATERA

 

Siapa yang tidak suka makanan enak, perawatan tubuh, dan obat untuk menangkal penyakit? Ribuan tahun lidah masyarakat kita dimanjakan oleh perpaduan bahan dan bumbu temuan nenek moyang, hingga kini meja rias kita penuh dengan rangkaian kosmetik dan produk-produk perawatan tubuh, serta selalu ada “sitawa sidingin” ramuan penangkal semua tulah dan sakit.

Tapi makanan enak, aneka “ingredients” dalam botol-botol segala rupa, juga obat yang kerap kita balur dan telan itu, tak tersedia di meja berkat ayunan tongkat ajaib atau rapalan mantra. Ada serangkaian alur dan jalur yang harus terlewati, hingga semua itu menjadi bagian dari kehidupan bangsa kita saat ini.

Serangkaian jalur yang sekarang kita kenal dengan sebutan, Jalur Rempah.

Alkisah, dahulu kala sebagai penghasil emas hijau terbaik ‘pala’, Pulau Run di Banda diperebutkan oleh Belanda dan Inggris. Melalui perjanjian Breda, Inggris menyerahkan Pulau Run kepada Belanda. Sebagai imbalannya, Belanda menyerahkan pulau Manhattan di Amerika serikat -yang juga diperebutkan keduanya- kepada Inggris.

Tapi kali ini kita tidak akan berkisah tentang pulau Run yang sudah melegenda itu. Kita akan berkisah tentang sebuah pulau di Pantai Barat Sumatera. Pulau tempat Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1666 mendirikan benteng untuk lojinya. Loji pertama mereka di Pantai Barat Sumatera. Pulau Cingkuak namanya. Dalam banyak literatur sejarah Pulau Cingkuak memiliki nama lain yaitu Chinco, Poulo Chinco, Poulo Chinko (dalam bahasa Portugis) Poeloe Tjinko, Poelau Tjingkoek, dan Pulu Tjinkuk (dalam bahasa Belanda).

Suatu pagi mengunjungi Pulau Cingkuak bersama Zea

Menurut data sejarah, Pulau Cingkuak dipilih karena bisa sekaligus menjadi  pelabuhan bagi kapal-kapal besar VOC, karena pada saat itu, kapal-kapal besar milik VOC tersebut tidak bisa merapat ke teluk Painan yang masih penuh dengan lumpur dan rawa yang dangkal.

Pulau dengan luas lebih kurang lima hektar itu berada tepat di ujung bibir teluk Painan. Jika kita memandanginya dari puncak Bukit Langkisau, pulau itu akan tampak serupa kapal layar. Samudera Indonesia di depannya bagai halaman lapang terbentang. Secara administratif pulau Cingkuak terletak di Kenagarian Painan Selatan Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.

Hanya butuh 10 menit menaiki Speedboat dari Pantai Carocok kita akan berjumpa dengan Pulau Cingkuak. Selain memiliki pasir putih dan beragam keindahan pantai lainnya, pulau Cingkuak juga menyimpan berbagai bukti peninggalan sejarah berupa benteng Portugis, Prasasti Madam Van Kempen dan situs dermasa lama. 

Bercerita tentang Pulau Cingkuak yang masuk ke dalam wilayah Painan, tidak bisa dilepaskan dari kisah panjang Banda Sapuluah di Pesisir Barat Sumatera. Wilayah Banda Sapuluah merupakan suatu wilayah konfederasi bandar atau pelabuhan yang berada di sepuluh nagari. Pada masa dahulunya, Banda Sapuluah ini bagian dari wilayah rantau Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu di dataran tinggi Minangkabau bagian selatan. Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu sendiri adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada abad 16 di daerah Solok Selatan Sumatera Barat sekarang.

Wilayah Banda Sapuluah ini dimulai dari Bungo Pasang, lalu langsung ke Batang Kapeh, terus ke selatan ada Surantiah, Ampiang Parak, kemudian Kambang, Lakitan, Palangai, Sungai Tunu, Punggasan, dan terakhir Aie Haji. Bandar-bandar itu hadir menjadi jalur perdagangan penting terutama di Pantai Barat Sumatera. Maka tidak heran, kemudian Kesultanan Aceh menguasai konfederasi sepuluh bandar perdagangan ini, hingga ke Inderapura di selatannya pada abad ke-15 masehi.

Pada masanya, Banda Sapuluah penting bagi jalur perdagangan rempah di Pantai Barat Sumatera. Pelabuhan-pelabuhan di Banda Sapuluah menjadi penyalur komoditi dagang dari dataran tinggi Minangkabau yang kemudian diangkut kapal-kapal dagang yang merapat di bandar-bandar mereka. Komoditi dagang yang biasa ditampung di bandar-bandar itu, di antaranya rempah seperti lada dan cengkeh, damar, rotan, hingga emas.

Pulau Cingkuak pada masa itu merupakan pusat pelabuhan terbesar di Pantai Barat Sumatera. Kedatangan Portugis ke Pulau Cingkuak, hampir bersamaan dengan ke datangan Portugis ke Pulau Banda, Maluku.

Dari Pulau Cingkuak, Portugis berusaha menguasai jalur perdagangan rempah di Pesisir Barat Sumatera. Sisa Benteng Portugis yang ditemukan di pulau Cingkuak menjadi bukti pertahanan Portugis menghadapi Kerajaaan Inderapura di bagian selatan, dan kedatangan Belanda. Awalnya benteng itu terbuat dari kayu, lalu pada tahun 1679 benteng batu dibangun sepanjang 5 meter denga ketebalan 75 cm. Benteng yang ada di Pulau Cingkuak sebenarnya merupakan benteng Portugis, namun benteng tersebut menemui puncak kejayaannya sebagai gudang lada pada masa VOC.

Kisah panjang tentang sejarah kejayaan VOC di pulau Cingkuak tidak terlepas dari Perjanjian Painan/ Het Painans Tractaat. Yaitu perjanjian yang dibuat oleh penghulu atau penguasa beberapa kota pantai di Pesisir Barat Minangkabau dengan wakil VOC. Pada tahun 1662, perjanjian ini ditandatangani di sebuah pulau tidak berpenghuni dekat Batang Kapeh. Tahun 1663, perjanjian itu dikukuhkan lagi di Batavia. Penghulu pesisir yang ikut menanda tangani perjanjian ini adalah Sultan Mansyur Syah (putra Raja Indrapura) yang merupakan perwakilan dari para penguasa dibagian selatan pantai barat Minangkabau dan Orang Kayo Kaciak yang merupakan perwakilan dari Khalifah Bandar (penguasa Tiku) dan juga mewakili para penghulu dari Padang. Isi perjanjian ini adalah VOC akan membantu penguasa daerah pantai mengusir musuh-musuh mereka, termasuk Aceh bila musuh-musuh tersebut menyerang dari laut. Sebagai imbalan dari bantuan itu, maka para penghulu kawasan pesisir akan memberikan hak berdagang kepada VOC di daerah yang berada dalam kekuasaannya (Indrapura, Padang, Tiku, dan daerah lainnya) tanpa membayar bea.

Rencananya kantor perwakilan dagang VOC akan didirikan di Padang, selain Tiku dan Pariaman. Akan tetapi, rencana itu mendapat penolakan dari masyarakat Minang. Karena kelicikan VOC, dengan alasan keamanan, loji VOC dipindahkan ke Pulau Cingkuak. Sejak saat itu Pulau Cingkuak mengalami masa kejayaaannya sebagai pelabuhan kapal Internasional yang sangat ramai.

Di pulau Cingkuak ini Thomas Van Kempen, pernah tinggal. Thomas Van Kempen adalah kepala dagang VOC untuk Pantai Barat Sumatera yang bertugas mengendalikan Pantai Barat Sumatera dalam perdagangan lada. Lada kemudian diekspor langsung dari Pulau Cinkuak ke India oleh VOC. Saat menetap di pulau Cingkuak Thomas van kempen membawa serta keluarganya bahkan saking nyamannya tinggal di pulau indah tersebut, ia bahkan membuat perkebunan anggur di dalam bentengnya.

Seratus tahun kemudian, serangan dadakan dari pasukan Inggris menghancurkan ketangguhan benteng pertahanan VOC di pulau Cingkuak dan serangan ini kemudian berlanjut untuk menguasai benteng di Padang. Kapal Inggris yang mengangkut lebih dari 400 orang tentara berhasil mengelabui pasukan keamanan di perairan pesisir barat Sumatera dengan siasat memasang bendera Belanda dan Perancis, sehingga VOC menyangka mereka adalah sekutunya.

Saat ini benteng portugis yang berupa sisa-sisa benteng yang tidak utuh -hanya berupa tembok pagar sebelah timur dan pintu utama di bagian barat- dan sebuah prasasti yang dituliskan dalam bahasa Perancis di atas makam Madam Van Kempen (Susanna Geertruij Haije, istri dari Thomas van Kempen yang wafat pada tahun 1767) masih bisa disaksikan di pulau Cingkuak. Disebelah timur Pulau Cingkuak juga masih terdapat sisa-sisa dermaga lama. Dermaga ini berupa susunan dari batu andesit. Kondisinya sudah rusak parah karena terkikis oleh air laut. Sisa-sisa dermaga yang masih dapat disaksikan saat ini berukuran panjang ±20 meter dengan lebar 3 meter.

Berkisah tentang rempah, akan membuat kita menyadari bahwa rempah bukanlah sekedar komoditi dagang. Tidak sekedar tanaman kering berwarna coklat berbau harum yang harus tersedia di dapur rumah kita. Tapi lebih dari itu, kisah rempah penuh dengan sejarah, pertukaran banyak budaya, silang siur jalur dagang, sampai menjadi identitas bangsa kita hari ini.

Secara global, Jalur Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa terhubung dengan Benua Amerika, Afrika dan Australia. Di Nusantara sendiri sejak abad ke 14 (atau mungkin bahkan sebelumnya), saudagar dari berbagai Negara datang ke Maluku untuk membeli rempah. Daerah-daerah yang mereka lalui ini mengalami perubahan budaya. Persentuhan budaya dengan orang asing membuat pertukaran budaya- termasuk kuliner- terjadi. Di Ranah Minang sendiri, di ranah yang terkenal dengan masakan yang penuh rempahnya, tentu tak terlepas pula dari persentuhan budaya. Bahkan makanan Minang sebenarnya banyak terpengaruh oleh budaya India. Ini terjadi karena kontak antara pedagang Minangkabau, India dan Afrika dahulunya. Arus dan angin yang arahnya bolak balik membawa kapal pedagang berkeliling ke pelabuhan di ketiga tempat tersebut.

Hari ini, meski kejayaan rempah yang sangat berharga melebihi emas itu sudah berada dimasa lalu, tapi peninggalan-peninggalan yang tersisa masih bisa kita nikmati dan lestarikan. Pokok-pokok pala dan lada masih tersisa di pulau Cingkuak. Halaman rumah pengepul rempah di sekitar Nagari Painan masih penuh dengan jemuran berbagai tanaman yang berbau harum itu. Rumah-rumah penduduk dan rumah makan, masih mengepulkan asap mengolah setiap rempah menjadi makanan yang nikmat di lidah. Suatu karunia Tuhan atas negeri ini, atas emas hijau yang kita miliki dimasa lalu hingga hari ini.

Upaya revitalisasi peninggalan-peninggalan sejarah ini sebaiknya terus dilakukan. Meski Pulau Cingkuak sudah resmi menjadi situs cagar budaya, akan lebih baik juga jika setiap tahunnya di Pulau Cingkuak juga diadakan pekan sejarah. Bisa berupa expo rempah, lomba memotret, melukis pulau, membuat animasi dan sebagainya. Dengan kegiatan ini, upaya mendekatkan dan mengenalkan sejarah pulau Cingkuak kepada masyarakat dan khalayak luas akan lebih mudah terealisasi. Sehingga kita semua akan semakin mengenal sejarah, asal-usul, dan menjadikannya identitas kebanggaan kita. Bukankah bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghargai sejarah?. Dengan diadakannya acara seperti pekan sejarah ini, diharapkan kunjungan wisatawan juga akan semakin meningkat, sehingga perekonomian masyarakat sekitar menjadi semakin baik.

Kisah ini dengan berbagai bukti peninggalan sejarahnya yang masih bisa kita temui, juga menjadi bukti pasti bahwa Pulau Cingkuak di masa lalu adalah dermaga internasional penting dan menjadi salah satu titik jalur rempah Nusantara di Pantai Barat Sumatera.

Salam Nusa dan Rara ! eh..! ☺











Foto : Yuka Fainka Putra


HOMETOWN CHA CHA CHA: DRAMA HEALING TENTANG “RUMAH” UNTUK “PULANG”

           

           Berakhir dengan rating 12,7% tadi malam, rekor tertinggi sejak penayangannya, drama korea romantis ini sukses bikin sebungkus tissue di meja berkurang setengahnya. Cry..cry..cry. But, thank you tvN, thank you writer-nim, PD-nim, thank you para cast, thank you para kru, atas tayangan yang hangat, menyentuh dan mempotekkan hati ini. Beuh, ini bukan sambutan pemenang nominasi ya, hanya segelintir ucapan “pemirsa” yang bahkan tak akan pernah sampai pada mereka yang terlibat langsung dalam produksi drama luar biasa ini.

Tak hanya pasangan ShikHye yang bikin baper, satu persatu warga Gongjin, memberikan pelajaran yang sangat bermakna dalam setiap scenenya. Drama sederhana yang sepertinya akan singgah lama dalam ingatan.

Drama ini bercerita dengan “bahasa” yang sederhana tentang “rumah dan orang-orang tersayang yang berada di bawah atapnya”. Hometown, kampung halaman, selalu punya tempat yang hangat disetiap sudut hati kita. “Rumah” tempat pulang, “rumah” tempat menyembuhkan goresan-goresan luka yang kau dapat dari bertarung dengan hidup. Bahkan meski orang-orang di “rumah” itupun punya luka mereka masing-masing. Di sudut “rumah” itu, kau selalu punya tempat untuk menangis dan tersedu.

Drama ini juga mengingatkan banyak hal yang sering terlupakan oleh kita yang selalu sibuk menakar diri dengan timbangan orang lain. “hidup itu tak seperti matematika. Tak ada jawaban dan cara menghitung paling benar. Kita hanya diberi soal, lalu penyelesaiannya terserah kita”, ucap Du sik suatu hari di sebuah kedai makan pada Hye jin.

Scene demi scene drama ini menghangatkan hati. Belajar, bahwa hidup selalu tak sama bagi setiap orang. “Ada yang jalannya penuhnya lubang dan ada pula yang berlari sekuat tenaga, tepi tetap menemui jurang di ujung jalan”. Setiap orang punya pertarungannya masing-masing, dan kita tidak punya hak menghakimi atau merasa diri lebih hebat dari mereka.

Lewat quote-quote nya, Hometown cha cha cha menelanjangi kita sebagai manusia yang kerap lupa hakikat dirinya. Meski bukan kalimat filosofis yang terdengar elegan, quote sederhana dengan bahasa yang spontan pun sukses bikin jleb hati kita. “aku memang tak sempurna, tapi kau pun sama”. Tuh kan, ngena banget.

Pada episode kedua drama ini, kita disuguhkan potret-potret luka setiap orang. Hye jin menarasikannya dengan “setiap orang pasti punya penyesalan dalam hidupnya”. Perceraian Chang yeong guk dan Yeo hwa jeong, Jo nam sook yang sempat “gila” karena kehilangan putri kecilnya, Oh yoon, pemilik kedai kopi yang tak bahkan bisa menyeduh kopi, masih tenggelam dengan masa lalunya sebagai penyanyi. Dan Du sik sendiri yang masih menyimpan setelan hitam dengan mimpi-mimpi mengerikan yang membuatnya mengunjungi psikiater beberapa kali.

Drama ini juga mengingatkan kita dengan hakikat manusiawi kita, bahwa setiap kita, pernah melakukan kesalahan, tapi semua akan baik-baik saja. Hye Jin pernah melakukan kesalahan yang membuat semua warga Gongjin membencinya.

Saat baru pertama membuka praktek dokter giginya di Gongjin, Hye Jin adalah gadis Seol yang perfeksionis dan blak-blakan dengan pandangannya tentang orang lain. Merasa diri lulusan kedokteran gigi yang cukup bergengsi, Hye Jin sempat memandang rendah orang lain. Dia terang-terangan membeberkan “luka” Oh yoon pada sahabatnya Mi seon lewat telepon yang sialnya terekam mikrofon acara yang masih menyala. Semua warga Gongjin mendengarnya. Du sik menghampirinya, dan mengatakan setiap orang wajar melakukan kesalahan, tapi juga harus diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. “Setelah kupikir-pikir, setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Lagipula, waktu itu kau tak tahu mikrofonnya menyala. Setiap orang pasti pernah membicarakan orang lain. Tak apa-apa, jangan kawatir. Sekarangpun semua orang di sini pasti sedang membicarakan keburukanmu. Jadi, anggap aja impas. Mulai kini, kau hanya perlu bersikap baik”.

Adegan kepindahan Hye Jin ke Gongjin mengajarkan kita banyak hal tentang beradaptasi dan berbaur. Dimana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Gongjin bukan Seol. Dan Hye Jin harus menyadari hal itu jika ingin menetap di sana. “Menyebalkan “, ungkap Hye Jin kesal. “Kau sendiri yang memilih tinggal di tempat menyebalkan ini. Jadi, mulailah untuk belajar beradaptasi”, balas Du sik.

Di episode kelima sepulang memberi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sebuah sekolah SD, Du sik mengajak Hye Jin makan dan hujan-hujanan. Hye jin sebenarnya sangat membenci basah dan lepek, dia selalu punya payung dalam tasnya. Tapi Du sik berkata padanya “kau akan tetap basah walaupun memakai payung. Tak perlu banyak berpikir dan terjang saja hujannya”. Du sik mengingatkan Hye jin bahwa saat ada masalah yang menghampiri, kita hanya perlu menghadapinya dengan berani. Jangan kabur dan tetap hadapi.

Saat memastikan Du sik yang tenyata Lulusan Seoul National University, Hye Jin bertanya kenapa Du sik tidak berkarir sesuai gelarnya. “Sudut pandangmu terlalu sempit. Banyak hal yang lebih penting daripada uang dan kesuksesan di dunia ini”. Maksud Du sik, ada begitu banyak hal yang bisa menjadi sumber kebahagiaan seseorang, tidak selalu harta dan kesuksesan.

Episode kelima juga menghadirkan second lade Ji Seong Hyun (Ji PD). Produser acara ragam yang kurang pandai membaca peta dan selalu tersesat. Namun kecerobohannya itu sering kali membawanya ke tempat tak terduga yang malah membuatnya bahagia. Kali ini dia tersesat ke Gongjin, bertemu Du sik, Hye Jin cinta pertamanya dan memutuskan syuting variety show garapannya di sana.

Lalu, meski pada akhirnya Pyo Mi seon, sahabatnya Hye Jin bikin gemes penonton di episode terakhir karena memacari Misteri ke 3 Gongjin (hehe..kalian bisa tonton detailya di episode terakhir), Mi soen adalah gambaran teman yang baik. Persahabatan keduanya hangat dan menggemaskan.

Sebagai seorang Ibu, scene parenting Yeo Hwa Jeong terhadap anaknya Jang Yi Joon, sangat mempotekkan hati. “Tapi, I joon-a, Ibu mengizinkan memelihara landak, bukan karena kau mendapat penghargaan, Ibu izinkan karena kau mau memeliharanya. Pesta ini pun bukan karena kau mendapat peghargaan. I jun, mendapatkan penghargaan adalah hal yang bagus. Tapi walaupun kau tak menjadi juara, kita tetap akan berpesta. Pesta ini untuk merayakan usaha kerasmu. Menurut ibu, usaha keras lebih penting daripada hasil akhirnya”. “itu benar, I jun. Tak masalah walaupun nilaimu jelek. Ayah hanya berharap kau tumbuh menjadi anak yang bahagia”. Timpal ayahnya.

Drama ini juga bercerita tentang si gadis remaja Oh Ju Ri. Anak dari mantan penyanyi Oh Yoon. Yang dia besarkan sendiri karena ibu Ju Ri meninggal saat dia kecil. Layaknya remaja-remaja pada umumnya, Ju Ri tergila-gila dengan Kpop idol. Ju Ri adalah penggemar DOS dengan June sebagai biasnya dan bercita-cita kelak menjadi Stylis mereka. Karena disibukan dengan grup idolanya, Ju Ri jadi malas belajar. Saat dimarahi ayahnya, Ju Ri meminta pembelaan Hye Jin, tapi Hye Jin malah membenarkan ayah Ju Ri. “Nilai juga penting bagi seorang siswa. Punya impian itu bagus. Kecuali untuk kasus yang sangat istimewa, kita harus kuliah untuk mewujudkan impian itu”. Bagi Hye Jin yang relistis, seorang anak memang sangat bagus memiliki hobi atau cita-cita. Namun usaha keras juga diperlukan. Salah satunya mendapat nilai bagus agar bisa melanjutkan pendidikan.

Karena sering dimarahi ayahnya, Ju Ri mencoba kabur dari rumah. Ju Ri tahu, bahwa ayahnya sangat peduli padanya. Ayahnya berusaha menjadi sosok ayah plus ibu untuk Ju Ri. Tapi karena itu, ayahnya menjadi lebih protektif. Sebagai orang tua, scene ini memuat pembelajaran untuk saya. Anak juga membutuhkan ruang pribadi dan waktu untuk “bernafas”. Setiap anak bertumbuh. Maka sebagai orang tua, kita perlu menerima perubahan mereka dan mencoba memberi kesempatan pada anak untuk mandiri dan menjadi dirinya sendiri.

Sebagai seorang anak, episode terakhir adegan kematian nenek Gamri, menggores hati kita. Betapa waktu adalah suatu hal yang tidak bisa kita prediksi dan kendalikan. Penyesalan anaknya nenek Gamri, saat kematian ibunya menyesakkan dada kita. Saat ibunya masih ada, ia jarang menghubungi ibunya karena sibuk dengan keluarga dan pekerjaan di Seol. Saat ibunya mengabarinya akan memasang implan gigi, dia mengatakan sedang tidak punya uang, karena anaknya sekolah di luar negeri. Sebagai putra satu-satunya dia juga tidak ada di dekat ibunya saat dia akan meninggal. Dan sekarang, saat ibunya meninggal dunia, bahkan untuk menangis pun dia merasa malu. “Awalnya aku pikir, dia akan tetap dihidupku untuk waktu yang lama, karena itu aku terus menunda menemuinya. Ku pikir aku masih punya banyak waktu. Tapi ternyata sudah habis. Saat orang tua meninggal, anaklah yang paling menyesal dan paling tersedu-sedu. Tapi aku terlalu malu untuk menangis”. Kita tak bisa memprediksi waktu. Adegan ini seolah berpesan pada kita, “buat yang jauh dari orang tua, segera ambil handphone, video call dengan orang tua. Bagi yang orang tuanya sudah berpulang, segera layangkan do’a”.

Terima kasih, Gongjin. Desa tepi laut dengan nama fiktif yang hangat. Terima kasih Hometown Cha Cha Cha, atas tanyangan yang menyembuhkan luka, atas pelajaran hidup, atas pemandangan yang indah, atas soundtrack-sountrack yang bagus, atas quote-qoute yang berharga. Akhir pekan beberapa bulan ini tidak sia-sia.

MICROLEARNING DALAM PENDIDIKAN: SOLUSI UNTUK GENERASI DENGAN DAYA PERHATIAN PENDEK

  Makin kesini, sebagai dosen saya makin menyadari mahasiswa sekarang a.k.a GenZ memiliki rentang fokus yang semakin singkat. Awalnya, jadwa...