LAKUKAN HAL-HAL INI SAAT TERJADI GEMPA BUMI

Dua hari lalu, saat sedang sarapan sehabis mencuci pakaian, tiba-tiba terasa guncangan ringan. Uda yang sedang kerja di kamar sebelah langsung mengingatkan, “Gempa dek!”. Tapi karena tidak terlalu kuat, saya masih melanjutkan sarapan. Namun kemudian, goncangan terasa lebih kuat lagi dan kami buru-buru keluar rumah.

Setelahnya, Uda langsung membuka Instagram dan aplikasi BMKG, “Pasaman Barat, dek. Cepat telpon rumah!”.

Saya mencoba menelpon Ayah, tak tersambung. Adik-adik, begitu juga. Saya mulai khawatir. Gempa darat dengan magnitude 6,1 yang diawali dengan gempa pertama 5,2 sangatlah berbahaya.

Sambungan telpon akhirnya tersambung dengan adik pertama saya, Ahmad. Qodarullah, diujung telpon dengan tersedu dia mengabarkan rumahnya beserta 90% rumah tetangga disekitarnya runtuh rata dengan tanah. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.

Setelah 31 detik, telpon terputus saat dia mengatakan akan mencari dulu istrinya yang sedang bekerja di kantor kenagarian. Saya tak mendapat kabar lagi bagaimana kondisi anak-anaknya yang entah ditinggal dengan mertuanya atau dengan pengasuh. Jantung saya berdebar kencang dan tak bisa berpikir apa-apa lagi, selain duduk didepan meja kerja dan menelpon semua sanak kerabat yang kontaknya saya punya. Nihil. Jaringan sepertinya benar-benar terputus.

Pukul dua siang, istri Ahmad menelpon menggunakan nomor kontak temannya, mereka mengabarkan semua keluarga selamat dan sedang mengungsi di lapangan. Saya agak lega, setidaknya saya bisa mengetahui kabar keluarganya yang selamat. Mereka menanyakan apakah sudah bisa menghubungi Umak dan Ayah. “Belum”, jawab saya.

Pukul tiga sore, Ahmad menelpon kembali. Delapan menit dengan jaringan yang tidak jelas dan putus-putus. Ahmad bertanya bagaimana info dari BMKG, apa jenis gempanya, bagaimana prediksi gempa susulannya.

Karena sejak pagi hingga sore saya memantau akun BMKG pusat, BMKG Padang Panjang dan akun info pasaman barat yang membagikan semua berita terkini tentang gempa, saya pun memberitahunya, yang terjadi adalah gempa dangkal akibat sesar Sumatera dengan 15 gempa susulan dan akan ada gempa susulan satu hingga dua hari mendatang, dan tidak ada tanda-tanda erupsi gunung yang terpantau. Mereka tinggal tepat di bawah kaki gunung Talamau. Kenagarian Simpang Timbo Abu. Hal itu menambah kekhawatiran kami semua. Bagaimana jika gempa mengaktifkan gunung api yang sedang terlelap itu. Bagaimana jika gunung mengalami longsor tiba-tiba. Kami benar-benar sangat khawatir.

Saya mendapat informasi bahwa sekitar rumah Umak dan Ayah, di Talu, tidak apa-apa. Walau belum bisa menghubungi keluarga lainnya, saya menyarankan adik saya untuk segera mengungsi ke rumah Umak. Saya membagikan semua info yang saya tahu pada mereka.

Ahmad khawatir jalan menuju rumah Umak akan rusak parah atau akan ada longsor di sepanjang jalan, tapi saya meyakinkannya kalau menurut informasi yang saya pantau, semua baik-baik saja menuju rumah Umak.

Pukul 18:15, telpon dari ayah masuk. Saya melonjak kanget. “Da, ayah nelpon, jaringan sudah ada”, teriak saya pada Uda. Tapi sayang telpon terputus saat saya mengangkatnya.

Berkali-kali saya hubungi lagi, tapi nomornya sibuk. Saya mencoba menghubungi kontak keluarga lainnya, juga sibuk. Dan kemudian pukul 18:23 tersambung pada anak kakak sepupu saya, 51 detik, saya mendapatkan kabar Ahmad dan keluarga sudah sampai di rumah Umak. Barulah saya bisa bernafas lega. Kami menangis sesegukan dengan Uda. Sesak seharian ini, berasa terangkat tiba-tiba. Kami melakuan Video call memastikan semua orang aman dan selamat di rumah.

Meski jaringan telpon sudah menyala, listrik masih padam. Hingga pukul delapan malam tadi, listrik akhirnya menyala, tapi hanya setengah jam saja. Pukul 2 dini hari tadi gempa magnitude 4,9 terjadi lagi. Hingga sore ini, saat memposting tulisan ini, sudah terjadi 134 gempa susulan yang terjadi menurut data update dari BMKG Padang Panjang.

---------------------------------

Gempa, meskipun terjadi berulang kali, namun tak bisa diprediksi. BMKG hanya bisa memprediksi Zona gempa, tapi tidak bisa memprediksi waktu terjadinya. 

Negara kita, Indonesia, merupakan daerah rawan gempa bumi, karena dilalui oleh jalur pertemuan tektonik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.

Menurut Wikipedia, Pulau Sumatera sendiri terletak di area seismik yang tinggi di dunia. Selain adanya zona subduksi dan asosiasi busur sunda di bagian pantai barat pulau tersebut, Sumatera juga mempunyai sesar strike-slip yang besar, yang biasa disebut Sesar Sumatera besar (Patahan Semangko), yang menggerakkan sepanjang pulau. Zona sesar ini mengakomodir sebagian besar gerakan strike-slip yang berasosiasi dengan konvergen oblique antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Sesar Besar Sumatra atau Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatra dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini.

Karena berada di jalur rawan gempa dengan kondisi gempa yang bisa diprediksi kapan terjadi, ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum, sesaat dan sesudah terjadi gempa.

Sebelum terjadi gempa

Sediakan selalu tas siaga bencana (Emergency Preparedness Kit)

Tas darurat dapat berisi :

a.      Dokumen atau surat-surat berharga

b.      Persediaan obat-obatan (pastikan tersedia obat yang kamu butuhkan, obat sakit kepala, pembalut, minyak kayu putih dan lain-lain)

c.       Pakaian selama 3 hari

d.      Makanan dan minuman

e.      Perlengkapan mandi

f.        Uang tunai untuk berjaga-jaga.

g.      Senter dan power bank untuk mengantisipasi listrik padam.

h.     Masker

 

Saat Terjadi Gempa

Mengutip dari laman situs BPBD tentang mitigasi bencana gempa bumi, saat terjadi gempa, lakukan hal-hal berikut ini :

1. Jika saat terjadi gempa bumi dan anda berada di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat:

·      Guncangan akan terasa beberapa saat, selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca.

·      Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar rumah.

·      Jika anda sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.

·      Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain. Tetap lindungi kepala anda dan segera menuju ke lapangan terbuka.

·      Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atai gedung yang mungkin roboh.

·      Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakanlah tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola gedung.

·      Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan.

·      Apabila anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan dan ikuti instruksi evakuasi.

2. Jika anda berada di dalam mobil:

·      Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil.

·      Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.

·      Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.

 

Peringatan Tsunami pasca gempa bumi

Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

 

Sesudah terjadi Gempa

1.    Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.

2.   Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri anda setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi.

3.   Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.

4.   Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.

5.    Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.

6.   Jika di dalam mobil, berhentilah di pinggir jalan, tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas

-----------------------------------

Sebagai seorang muslim, Bencana bukanlah suatu hal yang terjadi secara kebetulan. Ada hikmah dan peringatan yang dapat kita petik dari sana. Berdo’a meminta perlindungan dan bertawakkal kepada Allah SWT tentu musti kita lakukan. Semoga kampung halaman, segera pulih. Sanak saudara handai tolan yang kehilangan tempat tinggal, semoga segera diganti Allah SWT dengan yang lebih baik. 

Semoga kita semua selalu dalam lindunganNya. Amin.

2 comments:

  1. Aamiin semoga di beri ketabahn apa yg hilang Allah gnti dengan dengan berjuta juta kemuliaan.. mengingatkan masa masa gempa pas kuliah juga..badan auto lari klo da gempa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaamiiin Allahumma aaamiin...Iya Auto lari aja, ampe lupa nyambar barang-barang penting. semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT.

      Delete

MICROLEARNING DALAM PENDIDIKAN: SOLUSI UNTUK GENERASI DENGAN DAYA PERHATIAN PENDEK

  Makin kesini, sebagai dosen saya makin menyadari mahasiswa sekarang a.k.a GenZ memiliki rentang fokus yang semakin singkat. Awalnya, jadwa...