Hy Buuun,
udah masuk musim hujan yah sekarang. Gimana kabar jemuran? Trus hawa-hawa gini
bawaannya pengen ngemil yang hangat-hangat nggak siiih? Si kecil gimana,
merengek buat mandi hujan nggak? Hehehe, namanya anak-anak yaaa..Seneeeng banget
yang namanya maen air. Tapi sebagai Bunda, kita rada-rada khawatir juga saat
anak minta izin buat mandi hujan. Takut mereka kedinginanlah, masuk anginlah,
atau terjangkit suatu virus karena air yang kotorlah.
Trus,
bagusnya gimana ya? Larang atau nggak niih?
Ternyata dibalik kekhawatiran kita sebagai orang tua, mandi hujan ternyata punya manfaat juga loh buat si kesayangan kita.
1. Menstimulasi kemampuan fisik dan motorik
anak.
Kalau
udah mandi hujan, si kecil pasti “rusuh” ya Bun. Lompat-lompatan digenangan air,
teriak-teriak, ketawa-ketawa, menari-nari, menadah air hujan dengan tangan,
bolak-balik dari tempat teduh ke yang kena hujan, happy banget. Beragam aktivitas
ini dapat mengasah kemampuan fisik dan motorik jagoan kecil kita loh.
2. Merangsang Kreativitas dan Imajinasi.
Saat
bermain hujan, si kecil terkadang juga bermain peran dan mengimajinasikan
banyak hal. Terkadang ia akan bermain kapal dan sungai pada air yang mengalir. Terkadang
merasa dirinya sedang di bawah guyuran air terjun tertinggi di dunia, menyanyi,
dan menari. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat merangsang kreativitas dan daya
imaginasi si kecil.
3. Mengasah kecerdasan naturalis dan
menambah pengetahuan.
Mandi
hujan membuat Si kecil memiliki koneksi terhadap alam dan berdampak
positif untuk tubuh dan pikirannya. Dengan terkoneksi ia dengan alam, maka
kecerdasan naturalisnya pun ikut berkembang. Pengetahuan anak juga akan
berkembang. Misalnya saat kita membahas darimana asal air hujan, apa yang
terjadi jika kita terlalu lama mandi hujan dan berbagai pertanyaan si kecil
lainnya.
4. Mencegah Obsitas.
Mandi hujan membuat anak kita banyak bergerak. Dengan banyak melakukan aktivitas fisik, buah hati kita InsyaAllah terhindar dari kelebihan berat badan yang akan berdampak pada kesehatannya kelak.
Waaah, lumayan banyak juga manfaat mandi hujan buat si kecil ya Bun. Disamping itu, saat anak-anak happy, Bunda-nya juga happy.
Eits, tunggu dulu…
Ada yang perlu
kita ketahui dan lakukan juga nih Bun, saat si kecil merengek minta mandi
hujan. Apa aja yaaa…?
1. Jangan di Hujan pertama.
Nah, soal yang satu ini sering banget para tetua kita juga ngingatin nih, jangan mandi hujan
di hujan pertama yang turun setelah lama nggak hujan. Usut punya usut, ternyata
alasannya hujan yang turun pertama kali adalah hujan yang berfungsi
membersihkan polusi udara. Polusi udara, debu dan kotoran yang terbawa serta
oleh air hujan, tidak bagus untuk kesehatan si kecil. Tunggu 3 atau 4 kali
hujan dulu ya bun, biar udara bersih dulu.
2. Pastikan si kecil fit dan daya tahan
tubuhnya bagus.
Karena
air hujan juga mengandung banyak bakteri, pastikan si kecil dalam kondisi fit
dan kekebalan tubuhnya sudah cukup kuat menghadapi bakteri atau virus yang ada.
Sebaiknya diizinkan mandi hujan setelah si kecil berumur 5 tahun ke atas. Meskipun
belum ada penelitian tentang batas usia aman mandi hujan, namun rata-rata
sistem imun anak, akan berkembang seiring usia mereka. Usia 5 tahun ke atas
relatif lebih kuat dibanding di usia 5 tahun ke bawah.
3. Tidak terlalu lama dan segera mandi air
hangat serta mengganti pakaian
Setelah
basah kuyup dengan riang gembira, saatnya mandi air hangat, dan mengganti
pakaian dengan yang bersih. Saat mandi usahakan juga anak menggunakan sabun
mandi anti bakteri ya Bun, agar kuman-kuman yang menempel di badan si kecil
lenyap seketika. :D
4. Beri asupan makanan yang hangat.
Hummmm….seru-seruan
mandi hujan udah, mandi air hangat udah, ganti baju juga udah. Saatnya minum
coklat atau susu hangat atau menyeruput mie atau pangsit kuah hangat. Beuuuh..indahnya
dunia ya Bun, hehehehe. Setelahnya pasti mata jadi rada-rada merem melek tuh,
persilakan si jagoan buat istirahat ya Bun.
Jadi
kalau si kecil merengek minta mandi hujan, pastikan untuk melakukan tips-tips
di atas ya Bun. Semoga Bunda dan si Kecil selalu sehat, bahagia, riang dan
gembira.
No comments:
Post a Comment