TERIMA KASIH TELAH ADA

Di usia saya sekarang ini, salah satu hal yang sangat saya syukuri adalah punya seorang Bestie mini yang bikin saya merasa “hidup” setiap harinya. Gadis tujuh tahun yang sangat sempurna, tentu saja sempurna versi saya. Suka bereksperimen tepung dan slime, suka pake kerudung berlapis-lapis dan melenggok-lenggok bak model, yang kalau dia bercerita tentang kejadian di sekolah bikin saya memandangnya dengan takjub dengan gaya bercerita dan kalimat-kalimat yang dia gunakan.

Yang setiap mau pergi sekolah, ngaca dulu di kamar ngerapiin kerudung dan ngaca lagi di kaca spion pas nyampe pagar sekolah. Si ketua dan juara kelas yang suka menggambar karakter-karakter random. Terakhir kemaren dia menggambar karakter kelinci dengan nama Lala si kelinci. Yang suka menamai kucing dengan nama-nama unik; sontoka, alampah, jepitbelitu dan lain-lain. Doi juga mulai jago ngegame, cerita skin inilah, skin itulah, dan juga sering banget kesel karena nggak bisa jawab game ngasah otak kayak Brain out.

Yang so sweet nomor 1, yang selalu memeluk dan minta dipeluk setiap bangun pagi, pulang sekolah, setelah makan siang, setelah Bunda sholat ashar dan malam sebelum tidur. Yang selalu bilang, “ciuman Bunda itu krim wajah buat Ea”. Yang nggak peduli waktu untuk selalu bilang “Ea sayang Bundaaaa..”, “Bunda alam semesta Ea..”.

Putri cantik yang selalu bikin meleleh.

            Padahal sebenarnya dialah Semesta saya. Poros yang membuat saya dapat “berputar” dengan stabil.  Alasan atas semua hal baik yang selalu ingin saya lakukan setiap hari. Jawaban atas segala pertanyaan saya tentang kenapa saya harus melakukan ini dan berbuat itu.

            Anak adalah anugerah dan titipan terbaik dari Tuhan. Kalau bawa-bawa Tuhan nih ya, beuuh, abis perkara. Nggak ada lagi yang perlu diperdebatkan. Anak adalah titipan Tuhan, dan Tuhan nggak bakal nitipin yang nggak baik buat kita. Si jari kecil yang kita gandeng kemana aja saat ini, akan menjadi anak sholeh dan sholehah yang do’a-do’anya kelak akan menjadi penolong kita saat meninggal dunia nanti.

Bikin stress? Iya bener, kadang emang bikin stress, tapi kadang juga bikin ketawa kayak orang-orang “stress”. Apa imbalannya ngurus dan ngedidik anak? S U R G A. Tujuan akhir dari perjalanan singkat kita di dunia.

Karena itu, setiap memeluknya, saya akan selalu membisikkan do’a-do’a dan berterima kasih padanya. “Terima kasih telah ada, Zea. Terima kasih telah menjadi anak Bunda”.

Teman-teman yang belum memiliki buah hati, semoga Allah SWT segerakan dapat menimang mereka ya. Dan yang udah punya, semoga Allah SWT memudahkan kita dalam merawat, mendidik dan membersamai mereka hingga kita tua dan berkeriput.


           Anak bukan beban, mereka adalah teman seperjalanan.




MICROLEARNING DALAM PENDIDIKAN: SOLUSI UNTUK GENERASI DENGAN DAYA PERHATIAN PENDEK

  Makin kesini, sebagai dosen saya makin menyadari mahasiswa sekarang a.k.a GenZ memiliki rentang fokus yang semakin singkat. Awalnya, jadwa...