Satupertiganya telah berlalu. Fase rahmat
berakhir hari ini. Fase maghfirah dan Itqun minan nar akan
mengisi duapertiga berikutnya. Bagi kita umat Islam, Ramadhan bukan hanya bulan
biasa dalam hitungan kalender hijriah. Bulan ini adalah bulan istimewa, bulan
yang penuh kedamaian, ketenangan, penyembuhan, kebaikan, pengampunan, kasih
sayang, bulan menggapai surga, bulan al-Qur’an, bulan wahyu, dan bulan perayaan
menjadi seorang muslim. Bulan dimana kita berlatih menahan diri, tidak hanya
melakukan apa yang kita inginkan, namun melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan
Yang Maha kuasa.
Ramadhan adalah segitiga refleksi yang
memantul pada tiga hubungan penting dalam hidup. Pada diri sendiri, pada Tuhan
dan pada manusia dan alam sekitar.
Ramadhan adalah perjalanan spiritual
seorang manusia. Tak hanya menahan haus dan lapar yang tak seberapa disiang
harinya, Ramadhan adalah refleksi dari takaran keimanan kita. Ramadhan membawa
kita menyusuri lebih jauh ke dalam diri. Suatu perintah Tuhan yang dimulai
dengan firmanNya ”Wahai orang-orang yang beriman”. Karena hanya orang-orang
beriman yang akan sanggup menyusuri dan menyelesaikan perjalanan ini.
Ramadhan adalah kesempatan yang sempurna
untuk mengenal dan merefleksi diri kita. Waktu terbaik untuk menata prioritas hidup
sebagai seorang hamba. Siang dan malamnya bergelimang keberkahan. Pahala bertaburan
berkelimpahan. Semua amalan akan diganjar pahala layaknya poin jakpot berlipat
ganda. Kesempatan yang mungkin tak datang lagi tahun depannya, semoga bisa
manfaatkan dengan bijaksana.
Semoga setiap sujud, setiap takbir, setiap
zikir, dan setiap interaksi dengan Al-Qur'an menjadi momen yang mempererat
ikatan kita dengan Allah SWT. Semoga haus dan lapar menjadikan kita manusia
yang peka akan akan kondisi sesama. Semoga diujung perjalanan, kita mencapai
derajat taqwa.
Selamat menunaikan Ibadah Shiyam dan
Qiyam, saudara handai taulan seagama di seluruh jagat raya. Semoga keberkahan
Ramadhan memenuhi kehidupan kita.
No comments:
Post a Comment