Biodata Buku
Judul buku : Vegetarian (Novel Pemenang Man Booker International Prize)
Penulis :
Han Kang
Penerjemah :
Dwita Rizki
Penerbit terjemahan : PT. Bentara
Aksara Cahaya
Tahun terbit : 2021
Tebal buku : 221 halaman
Erik “koesang”, ilustrator favorit saya, langsung melintas dibenak saya sepanjang membaca novel 221 halaman ini. Ilustrasi erik sedikit banyaknya membuat saya dapat membayangkan bagaimana Young Hye memandang dirinya dalam keterasingan yang tak kita pahami. Eka kurniawan benar, novel ini bukan perihal vegetarian, tapi kisah tragis yang mencekam yang membuat kita tak mau melepaskan kata demi kata dibuku ini. Saya tidak bisa men-skip bahkan melewati satu dua kata saja dalam buku ini. Meski ”hanya” 221 halaman, percayalah, buku ini seperti spon yang membuatmu ikut meresap kedalamnya.
Adalah Young Hye,
seorang wanita muda yang menjalani kehidupan sederhana di tengah hiruk-pikuk Kota
Seoul. Namun, kehidupannya yang tampak biasa itu berubah drastis setelah ia
dihantui oleh mimpi-mimpi kelam tentang pembantaian hewan. Mimpi-mimpi itu
menanamkan kegelisahan mendalam dalam dirinya, hingga ia memutuskan untuk
berhenti makan daging, sebuah langkah yang begitu tabu dalam budaya Korea.
Keputusannya, yang seolah menjadi bentuk pemberontakan senyap, memicu
kegelisahan orang-orang di sekitarnya. Perubahannya yang tiba-tiba ini membuat
suami dan keluarganya ikut campur dan memaksanya untuk ”sadar”. Sang ayah yang sangat
keras dan sering memukulnya sejak kecilpun juga mengayunkan tangan menamparnya
di depan semua keluarga setelah sebelumnya menjejalkan daging ke mulut perempuan
yang tak berdaya itu. Alih-alih mendukung, mereka berusaha memaksakan pandangan
mereka, hanya untuk membuat Young Hye semakin menarik diri, tenggelam dalam
dunianya yang penuh luka dan perlawanan yang tak terucap. Ya, Young membalasnya
dengan pemberontakan. Pemberontakan yang berwujud semakin aneh dan menakutkan. Secara perlahan,
ia terjerumus jauh dalam ke dalam dunia fantasinya, berharap bisa sepenuhnya
melampaui batasan-batasan kedagingannya.
Dan ada kakak ipar Young Hye, suami ”eonni”nya. Seorang seniman yang tergila-gila dengan tanda lahir biru adik iparnya dan membuat Young Hye menjadi model ”karya”nya. Juga sang kakak, In Hye. Sosok yang paling bersimpati pada sang adik. Meski In Hye juga bergelut dengan depresi dan kesehatan mentalnya sendiri.
Alur cerita dalam novel ini cukup membuat saya “terganggu”
dan tergagu. Bagaimana bisa dunia tokoh-tokoh ini digambarkan dengan begitu
apik sehingga saya sendiri tercenung dan tidak tau akan berkata apa-apa jika
diminta menjelaskannya. Suasana dalam kisah ini seolah tenang, namun mencekam, penuh
keputusasaan yang menakutkan dan menghipnotis. Kompas memang benar, bagi
penggemar Haruki Murakami, siap-siaplah memiliki idola baru, Han Kang.
No comments:
Post a Comment